Sabtu, 27 September 2014

Makalah VDRL

TEST VDRL
 (Veneral Disease Research Laboratory)
Oleh :
Pangesti Sekar Ayuningtyas
Semester IV / 112020

Akademi Analis Kesehatan Theresiana
Semarang
2014



 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................2
   BAB II PEMBAHASAN .....................................................................4
2.1 Test VDRL.................................................................................4
2.2 Tujuan Test VDRL.....................................................................4
2.3 Metode dan Prinsip.....................................................................4
2.4 Alat dan Bahan............................................................................4
2.5 Prosedur Kerja.............................................................................5
BAB III PENUTUP ...............................................................................8      
3.1 Kesimpulan..................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................9                                                                   






BAB I
PENDAHULUAN


Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Treponema pallidum yang menyerang manusia. Nama lain dari sifilis penyakit raja singa. Penyakit ini mempunyai beberapa sifat, yaitu perjalanan penyakitnya sangat kronis, dapat menyerang semua organ tubuh, dapat menyerupai macam-macam penyakit, mempunyai masa laten, dapat kambuh kembali (rekuren), dan dapat ditularkan dari ibu ke janinnya sehingga menimbulkan sifilis kongenital. Selain melalui ibu ke janinnya dan melalui hubungan seksual, sifilis bisa juga ditularkan melalui luka, transfusi dan jarum suntik .
Diagnosis serologis biasanya memakan waktu enam minggu, dimana pada keadaan ini uji flokulasi seperti reaksi Wasserman atau VDRL akan positif. Karena banyak penyakit misalnya patek dapat memberikan reaksi Wasserman yang positif, maka disiapkan suatu uji imobilisasi Treponema pallidum (TPI).
Berdasarkan cara penularannya, sifilis dibagi menjadi 2 macam:
1. Sifilis Kongenital (Bawaan)
Sifilis dapat ditularkan oleh ibu pada janinnya saat persalinan, namun sebagian besar kasus sifilis kongenital merupakan akibat penularan in utero.
2. Sifilis Akuisita (didapat)
Sifilis yang ditularkan melalui hubungan seksual, luka, transfusi darah dan jarum suntik.


Infeksi oleh Treponema pallidum berkembang melalui 4 tahapan:
1. Stadium Primer
                  Terbentuk Chancre pada tempat infeksi sekitar 3 minggu setelah infeksi yang berukuran beberapa mm sampai 2 cm. Chancre ini bersifat soliter, nyeri, mengeras, dan terutama terdapat di daerah genitalia, mulut dan anus (Wilson, 2001).
                  Kebanyakan chancre muncul pada penis, anus, dan rektum pada pria, sedangkan pada wanita pada vulva, leher rahim dan antara vagina dan anus (perineum). Selain itu dapat terbentuk di bibir, tangan, atau mata. Luka di vagina dan anus mungkin tak terdeteksi kecuali jika dilihat oleh seorang dokter.
2. Stadium Sekunder
                        Gejala klinis pada stadium ini biasanya terjadi 6 minggu setelah pecahnya   Chancre atau selambat-lambatnya 6 bulan setelah infeksi. Penderita sering   mengalami demam.Semua jaringan tubuh dapat diserang terutama kulit dan selaput       lendir. Kulit dapat mengalami kelainan yang tidak gatal berupa makula, papula,             pustula (Wilson, 2001).
3. Stadium Laten
                        Pada stadium ini disebut fase tenang yang terdapat antara hilangnya gejala-gejala klinik sifilis sekunder dan tersier ini berlangsung antara beberapa bulan sampai   bertahun-tahun. Bakteri tetap aktif dalam kelenjar getah bening dan limpa. Stadium      ini bisa bertahan          3-30 tahun dan mungkin tidak berlanjut ke sifilis tersier. Sekitar             30% dari orang yang   terinfeksi bertahan dalam keadaan laten.
4. Stadium Tersier
                        Stadium tersier dapat terjadi bertahun-tahun setelah gejala-gejala sifilis sekunder    menghilang. Muncul kelainan-kelainan yang terjadi akibat reaksi alergi. Kelainan            yang terjadi berupa     rusaknya organ dalam seperti otak, syaraf, mata, jantung,      pembuluh darah, hati,             tulang, dan persendian.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEST VDRL
Pada dasarnya Test VDRL hanya digunakan untuk skrining test saja, atau pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui adanya kuman penyebab sipilis pada tahap awal. VDRL merupakan pemeriksaan sipilis yang tidak spesifik tetapi cukup sensitif.
2.2 Tujuan Test VDRL
Untuk mendeteksi adanya antibody non-Treponema (Reagin).
2.3 Metode dan Prinsip
Flokulasi :  Pada penderita sifilis akan terbentuk antibody yang terjadi sebagai reaksi terhadap           bahan-bahan yang dilepaskan karena kerusakan sel-sel antibody tersebut disebut            reagin. Reagin dalam serum penderita akan berflokulasi bila ditambahkan kardiolipin yaitu          antigen yang berasal dari ekstraksi hati sapi.
2.4 Alat dan Bahan
Alat:
-  Slide VDRL                                         -  Mikropipet
Rak Tabung                                          -  Tabung Serologi
-  Pengaduk                                              Rotator


Bahan:
-  Serum darah atau Cairan otak
-  Antigen VDRL
-  Kontrol (+) dan kontrol (-)
-  NaCl 0,85%

2.5 Prosedur Kerja
l  Persiapan Sampel
Serum yang jernih dipanaskan dulu dalam penangas air pada suhu 56 °C selama 30 menit, jangan memakai serum yang keruh atau hemolisis.
-  Pemanasan serum perlu diulang pada 56 °C selama 10 menit bila pemeriksaan dilakukan lebih dari 4 jam setelah pemanasan yang pertama.
-  Pemeriksaan dilakukan bila suhu serum sudah sama dengan suhu kamar (23-29 °C).
l  Kontrol (+) dan Kontrol (-)
-         Dipipet masing masing kontrol (+) / (-) sebanyak 50 ul diletakkan diatas slide VDRL.
-         Masing masing ditambahkan 20 ul VDRL karbon.
-         Diaduk hingga homogen selama 10 detik, kemudian dirotator 100 rpm selama 8 menit.
-         Diamati ada tidaknya flokulasi :
·        Kontrol (+)  : Terjadi flokulasi
·        Kontrol (-)   : Tidak terjadi flokulasi

l  Kualitatif
-         Dipipet sampel sebanyak 50 ul diletakkan diatas slide VDRL.
-         Ditambah 20 ul VDRL karbon.
-         Diaduk hingga homogen selama 10 detik, kemudian dirotator 100 rpm selama 8 menit.
-         Diamati ada tidaknya flokulasi :
·        Negatif         : Tidak terjadi flokulasi & partikel tetap homogen.
·        Positif 1        : Terjadi flokulasi kecil kecil berwarna hitam.
·        Positif 2        : Terjadi flokulasi sedang dan merata.
·        Positif 3        : Terjadi flokulasi besar besar dan menggumpal.

l  Kuantitatif
-         Disiapkan rak tabung beserta 4 buah tabung reaksi dan diberi tanda :
Tabung 1                    : 1/2
Tabung 2                    : 1/4
Tabung 3                    : 1/8
Tabung 4                    : 1/16
-         Masing masing diisi NaCl 0,85% sebanyak 100 ul
-         Dipipet serum yang (+) sebanyak 100 ul dimasukkan kedalam tabung 1, homogenkan.
-         Dari tabung 1 dipipet 100 ul dimasukkan dalam tabung 2, homogenkan. Dan sampai tabung 4.
-         Dari masing masing pengenceran dipipet sebanyak 50 ul diletakkan diatas slide VDRL.



-         Ditambah 20 ul VDRL karbon, diaduk hingga homogen selama 10 detik, kemudian dirotator 100 rpm selama 8 menit.
-         Diamati ada tidaknya flokulasi.

ü  Interpretasi hasil
Titer = pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan flokulasi.



BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pemeriksaan serologi tidak spesifik yang digunaan untuk tujuan skrining, terdiri dari dua tipe, yakni komplemen dan flokulasi. Hasil pemeriksaan VDRL positif baru dapat dilihat pada hari ke-10 sampai ke-90 setelah infeksi. Test penyaring ini mudah dilakukan dan biaya nya tidak mahal.
Pemeriksaan spesifik adanya antigen treponema lebih mahal dan digunaan untuk diagnosis banding. Penisilin lebih dipilih untuk pengobatan sifilis. Pada individu yang alergi terhadap penisilin., pilihan lain mencakup tetrasiklin atau doksisiklin, eritromisin dan seftriakson.


DAFTAR PUSTAKA
Panduan praktikum imunserologi 1.AAKTheresiana.Semarang.2014
(diakses pada 25 Mei 2014)

1 komentar:

  1. Live Casino (H2H) - Jordan's Arabia23 Retro
    The casino features a collection of casino best air jordan 18 retro red suede slots, 화이트 벳 poker, roulette and jordan 18 white royal blue good site live jordan 18 white royal blue super dealer games. All from your desktop. Download the H2H client where to order air jordan 18 retro red suede for free.

    BalasHapus